Sabtu, 14 Januari 2012

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini tetap aktual  terutama di negara-negara berkembang  seperti halnya Indonesia.Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan konsumsi pangan , sehingga kita sering menemukan ketidak mampuan masyarakat dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi yang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja.
Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) khususnya Gondok telah lama dikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh pewayangan yang ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak hanya dalam pewayangan dalam kehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan mudah dapat di jumpai penderita Gondok.
GAKY merupakan salah satu permasahan gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain ; Gondok, Kretenisme, Reterdasi Mental dll.
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas, sejak masih dalam kandungan, setelah lahir sampai dewasa. Yang sangat menghawatirkan  akibatnya pada susunan syaraf pusat, karena akan bepengaruh pada kecerdasan dan perkembangan sosial masyarakat dikemudian hari    

1.2.  Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh dampak kekurangan Yodium terhadap tumbuh kembang anak..




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi
Gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang mempunyai nilai sangat penting untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Garam Beryodium adalah suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30-8- ppm
GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium  ini dapat menimbulkan penyakit slah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok.

2.2.Gejala
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti
-         Reterdasi mental
-         Gangguan pendengaran
-         Gangguan bicara
-         Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
-         Kretinisme biasanya pada anak-anak

2.3.Klasifikasi
1.      Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan dengan palpasi tidak teraba.
2.      Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah maksimal, dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
3.      Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.
4.      Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IB.
5.      Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih.
2.4.Macam-macam Gangguan Akibat GAKY
1.      Pada Fetus
-         Abortus
-         Steel Birth
-         Kelainan Kematian Perinatal
-         Kretin Neuroligi
-         Kretin Myxedematosa
-         Defek Psikomotor
2.      Pada Neonatal
-         Hipotiroid
-         Gondok Neonatal
3.      Pada  Anak dan Remaja
-         Juvenile Hipothyroidesm
-         Gondok Gangguan Fungsi Mental
-         Gangguan Perkembangan Fisik
-          Kretin Myxedematosa dan Neurologi
4.      Pada Dewasa
-         Gondok dan segala Komplikasinya
-         Hipotiroid
-         Gangguan Fungsi Mental
2.5.Dosis Pemberian Kapsul Yodium
1.      Anak SD (daerah endemik berat) : 1 kapsul/tahun
2.      Daerah endemik sedang dan berat :
- Wanita Usia Subur Wus            : 2 Kapsul/tahun @ 200 mg
-  Ibu hamil                                 : 1 Kapsul /tahun
-  Ibu Menuyusui             : 1 Kapsul selama menyusui
                Mengingat dalam garam beryodium terdapat unsure natriun, maka konsumsi garam beryodium harus dibatasi.Kelebihan mengkonsumsi natrium dapat memicu timbulnya Stroke yaitu pecahnya pembuluh darah pada otak yang dapat  menyebabkan kematian.             
2.6.Kebutuhan Yodium
1.      Dewasa 150 mikrogram/hari
2.      Ibu hamil 175 mikrogram/hari
3.      Ibu menyusui 200 mikrogram/hari

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Dampak GAKY
3.1.1. Terhadap Pertumbuhan
-         Pertumbuhan yang tidak normal.
-         Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme
-         Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan
-         Tingkat kecerdasan yang rendah
-         Mulut menganga dan lidah tampak dari luar

3.1.2. Kelangsungan Hidup
         Waniata hamil didaerah Endemik GAKY akan mengalami berbagai         gangguan kehamilan antara lain :
-         Abortus
-         Bayi Lahir mati
-         Hipothryroid pada Neonatal

3.1.3. Perkembangan Itelegensia
-         Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point dibawah normal
-         Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point dibawah normal.
Terjadinya defisit IQ Point pada gilirannya akan berdampak pada program wajib belajar 9 tahun, karena banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pelajaran dan mengalami drop out.
3.1.4. Pertumbuhan Sosial
Dampak social yang ditimbulkan oleh GAKY berupa terjadinya gangguan perkembangan mental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam ini sulit dididik dan di motivasi.
3.1.5. Perkembangan Eokonomi
Gaky akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan merasa dingin dan lesu sehingga akan berakibatnya rendahnya produktivitas kerja, yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.
3.2. Permasalahan
1.      Masih rendahnya kesadaran mayrakat untuk menggunkan garam beryodium
2.      Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan mamfaat garam beryodium
3.      Garam Non Yodium masih banyak beredar ditengah masyarakat.
4.      Adanya perbedaan harga yang relatif besar antara garam yang beryodium dengan garam non yodium.
5.      Pengawasan mutu garam yodium belum dilaksanakan secara menyeluruh dan terus menerus serta belum adanya sangsi tegas bagi produksi garam non yodium.
6.      Pendistribusian garam beryidium masih belum merata terutama untuk daerah-daerah terpencil.  
3.3. Pemecahan Masalah
1.      Peningkatan penyulahan tentang mamfaat garam beryodium di masyarakat.
2.      Adanya pengawasan mutu terhadap produksi garam beryodium oleh instansi terkait.
3.      Meningkatkan kerjasama lintas sektoral tentang perlunya penggunaan garam beryodium dalam rumah tangga.
4.      Pemberitahuan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan tentang cara pengolahan makanan yang mengandung yodium.
5.      Pendristribusian garam-garam beryodium ke daerah terpencil secara merata  oleh instansi terkait dalam hal ini dinas perindustrian.
6.      Melakukan pelacakan kasus dan survey desa bermasalah secara cepat jika ditemukan kasus Gondok.
3.4. Penanggulangan
1.      Memberikan kapsul Yodium bagi ibu hamil terutama daerah endemik gondok.
2.      Penyuluhan tentang Yodium secara kontinue.
3.      Kerjasama Lintas sektoral tentang pembagian garam yodium secara gratis di daerah endmik gondok.
4.      Peningkatan konsumsi bahan pangan yang mengandung yodium seperti sayuran dan ikan laut.
5.      Cek up secara teratur bagi penderita gondok jika mempunyai per masalahan dengan pembesaran kelenjar tiroid.
6.      Pemberian suntikan larutan minyak beryodium kepada penderita kekurangan yodium.
Jangan nggak di baca y,ini pengetahuan bagi qt loch , , ,
he he he

download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar